Mobil ambulance milik desa Tanjung Morawa B ( TMB ) menjadi saksi bisu korban ” W” yang tersengat listrik saat kerja dilarikan dari CV SHL ke rumah sakit ( RS ) di Lubuk Pakam.
” W “ dibawa Kades TMB Nazarianti bersama dua orang staf perusahaan ke RS Grand Medistra di Lubuk Pakam untuk mendapat pertolongan medis, namun Allah berkehendak lain, ” W” menghembuskan terakhir di RS pada ( 14/02 ) sesaat setelah kejadian.
Pada saat kejadian, personalia Agus berada di perusahaan, namun yang mencurigakan mengapa Kades yang membawa korban, apa kepentingannya , benarkah karena warganya, atau karena orang tua korban turut memperjuangkannya saat pencalonan, jadi ceritanya balas budi.
Tapi kalau itu alasannya, sedianya memperjuangkan kepentingan warganya secara hukum, sebab diduga korban meninggal dunia lantaran tidak dilengkapi perusahaan keselamatan, kesehatan kerja ( K3 ) hal ini sesuai dengan rilis pihak kepolisian Polsek Tanjung Morawa usai melaksanakan olah TKP.
Penjelasan pekerja yang berhasil diwawancarai Tim mediatribunsumut.com bahwa Nazarianti adalah pengawas.
Jangan jangan Kades Tanjung Morawa B mem- backup perusahaan CV SHL yang disinyalir belum memiliki ijin.
Indikasi CV SHL belum memiliki ijin karena di lingkungan perusahaan tidak terlihat papan nama perusahaan, jadi patut dicurigai beroperasi secara diam diam, sementara perusahaan itu berada disamping rumah Kades TMB Nazarianti.
Terkait hal tersebut diminta kepada Polresta Deli Serdang memprosesnya demi hukum dan diminta kepada Camat Tanjung Morawa tidak tinggal diam.
( Tim ).
