MEDAN | dobrakindonesia.com
Kesabaran ada batasnya, alhasil warga bertindak ratakan lapak judi dan narkoba di Desa Tembung, lantas Kapolsek Percut Sei Tuan dipertanyakan, pasalnya saat kejadian tak ada di tempat.
Jadi sangat wajar kinerja Kapolsek Percut Sei Tuan yang tak becus, diragukan, buktinya warga turun tangan, bukankah ini salah satu bukti Kapolsek Percut Sei Tuan tak perduli atas keresahan masyarakat.
Maksudnya begini, kalaulah Kapolsek Percut Sei Tuan bekerja, diyakini tidak akan mungkin warga turun tangan untuk meratakan lapak judi dan narkoba di desa Tembung.
Kalau tidak mengetahui ada lapak perjudian dan keresahan warga, tentu sungguh riskan dan menyedihkan, namun kalau kemungkinan membiarkan bisa jadi.
Penjelasan Kanit Res Polsek Percut Sei Tuan saat dikonfirmasi Tim media via whatsApp pada ( 18/12 ), katanya warga tidak koordinasi.
Katanya hari ini ( 18/12 ) lapak judi di desa Tembung sudah dihancurkan atau diratakan, namun untuk kejadian semalam warga tidak ada koordinasi, ujarnya.
Disinggung lagi tentang lapak judi di desa Kolam, dengan enteng mengatakan akan ditindaklanjuti, inilah penjelasan yang selalu didapat dari Kanit Res.
Pada hal telah berulang kali dikonfirmasi dan disoroti sejumlah media namum lapak perjudian tersebut tetap beroperasi.
Seperti dituturkan warga sekitar, sepetahuan warga bahkan penjaga meja ketangkasan tembak ikan ikan, belum pernah datang pihak Kepolisian melakukan penggrebekan.
Dengan demikian wajarlah perjudian di desa Kolam nyaman, jangan jangan seperti issu yang beredar, pihak Polsek Percut Sei Tuan dapat jatah bulanan dari bos judi dimaksud.
Bila terjadi warga setempat yang melaksanakan tindakan tegas terhadap perjudian disinyalir Polsek Percut Sei Tuan membiarkannya.
Setidaknya ada indikasi Polsek Percut Sei Tuan melindungi bandar atau bos judi.
Jika demikian, ini sangat memalukan, program Kapoldasu bumi hanguskan perjudian di Sumatera Utara ( Sumut ) dikhawatirkan sebatas angan angan.
( Tim ).